"No More Hoax", Ayo Terapkan dari Diri Sendiri
Halo semuanya, apa kabar di Bulan Ramadan ini? Apakah aktivitas berlangsung seperti biasa? Bagi yang menjalankan ibadah puasa, tetap semangat yah! Kalau aku sekarang, alhamdulillah mengisi waktu sebagai ibu rumah tangga dan content creator hehe.
Pastinya membuat aku selalu browsing berita terbaru di internet. Nah, apakah semua berita di internet benar dan valid?
Kisah Bu Mawar dan Tas Sosialita
Seorang ibu, panggil saja namanya Mawar, memutuskan iseng browsing internet tentang berita teranyar di jagat maya. Oh, ternyata sosialita Indonesia lagi suka tas bulu-bulu pink, harganya tujuh juta rupiah. Sambil browsing terus, dia mengetahui ada varian warna lain seperti biru muda, kuning, dan putih.
Angka tujuh juta mulai berputar di kepalanya. Walaupun angka yang besar, tetapi kalau bisa jadi sosialita kenapa enggak?
Ghibah sudah dimulai, walaupun mereka berjanji mengurangi, ternyata masih muncul sedikit-sedikit. Biasanya Bu Mawar paling semangat, kenapa ini membisu. Pasti ada yang tidak beres, pikir mereka bertiga.
Sebagian THR suaminya ludes sebelum berpikir panjang, hanya untuk tas sosialita, yang bahkan namanya belum pernah dia dengar sebelumnya
Seminggu kemudian, barang sudah sampai ke rumahnya, baru saja dikirim dari ekspedisi. Tak sabar melihat tas bulu kuning yang diimpikannya. Tetapi apa yang terjadi? Barangnya tidak sebagus itu. Banyak bulu yang rontok. Dia mulai bingung, apa benar tas ini semahal tujuh juta rupiah?
Tidak lama kemudian, anak gadisnya yaitu Harum, menghampirinya. Dia sudah berkuliah dan selebgram lokal di kampusnya.
"Ini tas apa mama? Kok jelek banget?"
"Tas SS nak, itu loh yang dipakai sosialita, masa kamu gak tau sih katanya anak gaul."
"Hah SS singkatan "Syhantik Sekaliy"? Setauku dia gak ngeluarin tas mama. Dia kan cuma jualan sepatu."
"Masa sih? Teman mama juga beli warna pink, lebih mahal lagi, mama lihat sendiri."
"Mama sempat megang barangnya gak? Atau cuma lihat doang? Pasti gak sadar kalau bahannya jelek kaya gini kan, bulunya masa rontok sih tas jutaan ckckckck."
Bu Mawar lemas, sepertinya barang yang dia beli palsu, mana harganya mahal sekali.
"Nih mama, aku baru browsing tentang tas SS. Memang banyak kasus penipuan mengatasnamakan merk ini. Banyak korbannya, karena SS cuma menjual sepatu dan bukan tas. Intinya barang yang mama beli palsu, entah siapa produsennya. Coba lihat mama beli di mana sih".
Harum langsung melihat web tempat ibunya membeli tas SS.
"Yah mama, ini website abal-abal gini dipercaya. Makanya kroscek dulu ma. Ini sih ibu-ibu arisan korban hoax semua."
Kenapa bisa ada Hoax? Bagaimana cara memeranginya?
Semakin majunya teknologi, maka semakin rentan berita Hoax di mana-mana. Mari kita tonton video ini yah 😁Nah, makanya kalau dapat berita, kroscek dulu ya. Apalagi isu sensitif yang dapat memicu perpecahan. Jadi, mari terapkan "No More Hoax" 😎
Terima kasih banyak telah membaca blog ini. Jangan lupa sampaikan komentarmu ya. Apakah kalian ada yang telah menjadi korban hoax, atau jangan-jangan malah mantan pelaku penyebar hoax hihi.
Sebelum kita menyebarkan berita, sebaiknya pikir dulu. Saring before sharing, ehehe...
BalasHapusBener banget, jangan cepat kegoda
Hapusgampang banget yaaa org skr termakan ama hoax. yg pinter sekalipun, banyaaak yg kemakan issue hoax :(. Kdg sampe heran, ini mereka yg suka nyebarin hoax, sbnrnya mikir terlebih dahulu ga sih sebelum menyebarkannya, ato krn kebencian udh membabi buta, sampe ga peduli itu berita hoax ato bukan yaaa .. sedih aku ngeliat yg begini :(. apalagi kebanyakan orang2 yg aku kenal
BalasHapusKadang sedih ya pas tau kaya gitu.. :(
HapusJangan sampai deh kita ikut2an menyebarkan hoax bikin gaduh banyak orang..
BalasHapusBener banget, tahan diri :)
HapusSebenarnya...aku juga suka bingung sama berita jaman sekarang.
BalasHapusTapi, aku lebih memilih jalan untuk tidak mau ikut menyebarkan.
Jadi,
kalau ada informasi...lebih baik biar #BerhentiDiAku
wkwkwk....ghibahnya sama suami atau kakak laki-lakiku aja...
Mereka lebih netral dan bisa mengendalikan diri.
Sedih gak siih...kalau berita yang kita sebar itu menyakiti orang lain atau membuat orang lain gelisah...
HapusIni deh yang aku pikirin sebelum menyebar berita yang semudah menjentikkan jari.
Ghibah tahan diomongin sama suami aja kalau aku hehehe
HapusYes. No hoax. Kalau ak better membatasi diri unt denger berita yg gak penting. N disimpen aja sendiri sampe faktanya terungkap.
BalasHapusBetul sekali, nunggu fakta ya..
HapusMiris memang dengan kondisi sekarang, terkait hoax itu sendiri yg harus diyakini adalah dari penguasa itulah mirisnya meskipun ad kesalahan dr penguasa namun tetap meyakini itu kebenaran, miris
BalasHapusKalo masalah tentang penguasa, gimana ya, kita cuma rakyat kecil 😂
HapusHoax ini memang menyebalkan. Sifat yg pengen keliatan lebih tahu padahal dapat org inilah yg bikin orang gak saring dulu info yg dia terima. Pengen cepat2 kasih ke orang aja
BalasHapusKadang kita suka gak sabar ya..
HapusNah. Semangat saring before sharing ini yg kudu ditularkan k banyak orang yaaakk supaya no more hoax
BalasHapus--bukanbocahbiasa(dot)com--
betul, kita mulai dari diri sendiri. kadang tapa sadar kita dah share sesuatu yang belum jelas kebenarannya
BalasHapusMembaca berita dengan seksama, kemudian cari tahu lewat kanal-kanal resminya untuk cek kebenarannya. Jika sudah terkonfirmasi, baru dibagikan untuk informasi penting kepada orang-orang yang membutuhkan. Jika dirasa ganjil,cukup lah tahan berhenti di kita.
BalasHapusSusahnya menahan diri ya :)
HapusBekerja di dunia sosmed harus pjntar2 baca berita. Hushhh husshhh hoax.
BalasHapusEmang kita benar-benar harus pintar-pintar dalam memilih informasi yang akan kita baca maupun yang akan kita Share ke orang lain
BalasHapusemang bikin rusuh "hoax" nih, apalah emak-emak yang baru pakai hape gampang kemakan juga
BalasHapusSabar, kita calon emak juga hehehe
HapusJangan percaya sebelum ada bukti, ya itu mungkin bisa diterapkan di diri sendiri, dan jangan juga memfaktakan sebuah asumsi yang tidak ada buktinya. Start from ourself.
BalasHapusKalau danger atau baca berita hoax langkah awalnya brhenti dijari Kita,, andai semua orang kyk gitu gk bakalan nyebar krmana2 ya kak
BalasHapusBagus quotenya: berhenti di jari kita
HapusSetuju sangat aku dengan judul tulisan ini. Sebagai blogger atau siapapun memfilter informasi itu harus. Btw mataku yang siwer apanya tulisan blog ini memang kurang terang ya xixixi...
BalasHapusCoba nantinsaya benerin ya templatenya, makasih masukannya :)
HapusAsli kak memang nggak mudah banget ini soal hoax
BalasHapusaku juga sebal kadang, yang tak bilangin ga percaya
semoga kita jadi evangelist yang bisa memfilter berita hoax ya kak
kereen kak artikelnya... mampir2 ke blog ana juga yaa kak
BalasHapus